Cari di Blog ini

Translate

Gunakan Ctrl+F untuk mencari kata dalam halaman ini

Kamis, 01 Juli 2010

Menyapa Bangsa Dengan Taman Hati (2)

Oleh : KH. Nuril Arifin (Gus Nuril Arifin)



Ini adalah tulisan (note) ke-2 Gus Nuril Arifin di facebook yang dibuat tanggal 19 Februari 2010.

Berikut adalah Note Beliau MENYAPA BANGSA DGN TAMANHATI (2)

PENGULANGAN SEJARAH

Cahaya :

Allah Adalah Cahaya Langit dan Bumi,Perumpamaan cahaya Nya seperti misykat,di dalam misykat itu ada pelita.Pelita itu didalam kaca,kaca itu laksana bintang kemilau,dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkati,Zaitun.Yang tumbuhnya tidak dihalangi oleh sesuatu baik dari barat maupun timur.minyak itu hampir hampir menyala meskipun tidak tersentuh api.Cahaya di atas Cahaya.Allah menuntun siapa saja yang dikehendaki kepada Cahaya Nya.Sesungguhnya Allah mengetahui segala segala sesuatu. (QS An Nur ,24;35)

Allah menebarkan khabar samawi (kabar langit) ini kepada semua umat manusia,juga kepada pewaris agama samawi,melalui bapaknya orang beriman,Ibrahim.Dari Ibrahim(Abraham,dialeg Bible) kepada Ismail dan Ishaq.Dan dari Ishaq kepada Ya'qub,serta dari ya'qub diwariskan kepada Yusuf.,dengan bahasa tulis dan lisan yang berbeda beda namun esensinya sama,maka khabar langit itu menebar ke seluruh penjuru sejak Adam sampai dengan rosul terakhir.

Dia adalah Pelita yang menyala dan bercahaya dan kamu hanya mau menikimati seketika saja cahayanya.( Bible Yahya5;35).

Aku adalah Cahaya yang datang di dunia ini supaya yang barang siapa yang kenal akan Daku janaganlah tinggal di dalam gelap (Yahya 12;46)

Hai manusia telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhan mu dan telah kami turunkan Cahaya yang terang benderang. (An Nisa 4;174)

Saya tidak bermaksud menyamaratakan semua agama,juga tidak bermaksud bahwa agama itu seragam,sehingga semua boleh berpindah pindah agama,semau nya sendiri.atau boleh merangkap semua agama sekaligus,bahkan beribadat hari ini dengan cara agama anu dan besoknya dengan agama anu,bukan.Tetapi penulis hanya ingin menunjukankepada pembaca, bahwa ; ada beberapa hal yang nampaknya perlu di telusuri,dan itu berasal dan dikehendaki oleh Allah,bukankah innalloha ala kuli syai'in qodir?.dan innalooha fa'alu limayurid ?,maka sebagai penguat dari artikel Menyapa bangsa dengan Taman Hati seri 2 ini, akan kami tampilkan sebagai pendahuluan ayat ayat yang memiliki arti dan nuansa sejenis,dari berbagai agama di dunia,sekali lagi tdk bermaksud mencampur adukan. penulis menyampaikan hal ini karena menyadari telah menyentuh hal hal yang sensitiv,tetapi kapan lagi kita menyuburkan kecambah pluritas di tanah surga ini,kapan lagi kita menyiangi kertukunan yang dicontohkan para pendahulu dan tokoh tokoh agama selevel internasional kalau tidak sekarang. Bagaimanapun saya sadar bahwa sebagai orang Islam saya tidak dapat memuaskan hati orang diluar Islam,bahkan orang Islam itu sendiri,karena memang Lakum dinukum waliyadin.


Dalam baghhawad ghita,juga menyebutkan,beri santaplah yang ber Cahaya,atau Brahmana sang Pencipta,agar engkau mendapatrkan karunia dan keselamatan yang setinggi tingginya, Agama Hindu ini ada 3000 th sebelum Isa di lahirkan. Demikian pula Budha, agama yang sudah dan berkembang pesat hingga kini memiliki 1 milyar penganut,dan ada 3500 th SM,menyebutkan Sang hyang adi budha sebagai sumber dari segala sumber Memancarkan Cahaya sinarnya.
Pangestu,(paguyuban ngesti tunggal) aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha esa,berkembang di jawa dan tanah Pasundan menyiratkan dalam Tiga purusa (Sukma Kawekas,sukma sejati dan roh suci) menyebutkan Roh Suci merupakan percikan Nur Allah,atau Cahaya Tuhan. Semen tara itu hujatrul Islam,Al Imam Ghozali ra,dalam bukunya Hidayatul Islam (penutup ilmu Islam)yang di sadur oleh Kangmas Sabdono Surohadi kusumo,menerangkan tentang tiga dzat tersebut masing masing sebagai,Dzat1,disebut Nurul Illahi,atau Cahaya Tuhan,Dzat 2 disebut sebagai Nurul Muhammad atau cahaya terpuji,dikiaskan sebagai Utusan Tuhan atau Rosul Allah,dan dzat ke 3 dinamakan Nuurul Insan,artinya manusia (sukma)
Maka cahaya ,terang atau Lurus, kemudian menjadi gambaran menjadi perilaku utama dan menjadi petunjuk sekaligus pencerahan bagi hati yang gelap,cahaya dan gelap kemudian sering diamsalkan dengan kebenaran dan kesalahan,sehingga Nabi sendiri berdoa: Ahrijna min dulumatil ila Nur,ya Allah masukan aku dari kegelapan menuju terang.

Rosul juga bersabda Mankana yu'minu billah wqabil yaumil akhir,fal yukrim jarohu (tidak dianggap beriman kepada Allah dan hari Akhir yang tidak mencintai saudaranya),senafas dengan ini juga disebut dalam Matius,Engkau mengaku hidup di dalam terang tetapi engkau tidak mencintai saudaramu,maka sesungguhnya engkau tinggal di dalam gelap sampai sekarang. dan Nabi Kong Hu Cu juga menyabdakan serupa; Di delapan penjuru angin ini,sesungguhnya kita adalah saudara.

Kita memang saudara dalam arti kiasan,agama maupun dalam arti sebenarnya.Kita satu keturunan dari spesies yang sama, manusia yang diunggulkan Allah yaitu Adam Alaihi salam,(Adam sang juru selamat)
Dan hal ini ditegaskan oleh Allah; "Ya Ayyuhan nas,inna kholaqnakum min dzakari wal unsa waja'alnakum su'uban waqoba'ila li ta'arofu, inna akromakum indallah atqokum " (Wahai manusia sesungguhnya di jadikannya manusia dari jenis laki laki dan perempuan,agar menjadi bersuku suku,berbangsa bangsa dan saling bergaul saling mengasihi,didepan Allah manusia adalah sama derajadnya,yang membedakan adalah tingkat kesalehannya.)


Fanatisme :

Dari ayat ini jelas menunjukan bahwa Allah memandang semua manusia memiliki derajad yang sama .Baik dari berbagai etnis suku,dan bangsa masing masing diberikan Nabi dan utusan pembawa berita langit.Maka persaudaraan dan tingkat ketaqwaan disini mengisyaratkan kita kepada aplikasi agama,bukan doktrim beku yang sempit.Aplikasi taqwa adalah aplikasi kesalehan,sehingga sebenarnya kita musti menunjukan kesalehan sosial. Khoirunas anfauhum linas,sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.Migunani tumpraping liyan.kalau engkau mengaku tinggal didalam terang tetapi engkau tidak menyintai saudaramu maka sesungguhnya engkau tinggal di dalam gelap sampai sekarang.(Matius)
Sebagai kholifah dan wakil Allah di bumi,kecenderungan ruh Rabani manusia kemudian berkembang tidak mandiri.Tetapi ada interdepensi .baik dengan Alam,sesama manusia,sesama mahluk hidup bahkan ada keterpengaruhan sifat sifat malaikat dan sifat Iblis itu sendiri.Maka ketika bergesernya ruang dan waktu bergeser pula tingkat pemahaman kedaerahan,geografi.ayat ayat Allah pun mengalami pergeseran dalam tafsir, dan ditafsirkan sesuai dengan kondisi dan geografinya.Sehingga semakin lama semakin renggang kohensifitasness nya.Ditambah dengan sifat kepingin unggul,terpuji,maka mulailah jarak itu menampakan wajahnya dengan jelas,ditambah fanatis kedaerahan,fanatis doktrin dan fanatis yang dilahirkan untuk mempertahankan diri.Fanatis untuk membesarkan diri,sehingga belakangan agama menjadi semakin tidak nampak keramahan wajah terangnya,kehusukan wajah teduh yang menentramkan hati terhadap manusia,tetapi menjadi gambar fanatis sempit.
Dengan demikian maka dapat di ramalkan pada akhirnya akan memunculkan tindakan hedonisme yang di khalalkan oleh agama.

Ada kekuatan lucifer,ada kekuatan Iblis yang nyata.Ada kekuatan nafsu rendah yang jelas di awang awang,dan siap menerkam keutuhan manusia,Apa yang sudah dipersatukan oleh tuhan jangan dipisahkan oleh manusia,diartikan dalam kilasan sejarah sempit,untuk mempertahankan perkawinan saja,padahal tidak demikian sebagai kholaifa fil ardhi,kita diamanati dan ditugaskan untuk menebarkan salam.Menjadi talang Tuhan dalam menggarami dunia,menjadi jurus Selamat,menjadi telaga kautsar yang menyejukan dan penghilang dahaga bagi yang haus.
Suatu saat Nabi Muhammad,melihat seorang perempuan pengemis Yahudi,di pinggir pasar,setiap hari memaki maki Nabi dan menfitnah nabi,Muhammad itu pembohong,jangan dekat dekat dengannya engkau akan ditipu olehy agama barunya,padahal dia tidak tahu siapa Muhammad itu.Karena peremu[puan itu buta.Dan Rosulullah setiap habis solat duhur dan maghrib mendatangi peremupuan itu diperlakukan di suapi sang pengemis tua itu dengan penuh kasih sayang,hingga Allah memanggilnya.

Setelah Rosul wafat,maka tugas menyuapi itu diambil alih oleh sayidina Abu bakar.Namun sang pengemis buta itu melihat perubahan cara menyuapinya,sehingga Abubakar di` hardik,siapa kamu,? dijawab oleh sayidina Abu Bakar: saya yang menyuapi mu seperti biasanya.Pengemis itu menjawab tidak,kamu tidak selembut dia,makanan ini tidak pernah aku kunyah karena memang tidak punya gigi lagi,tetapi dia melembutkannya terlebih dahulu sebelum disuapkan kepadaku.Maka Abubakar mengatakan sembari menitik air mata duka,aku sahabatnya,dia Rosul dan nabi yang mulia Muhammad utusan Allah itu baru saja meninggal.

Mendengar jawaban ini maka sang pengemis menjerit,karena bertahun tahun dia diperlakukan dengan baik,tetapi bertahun tahun dibalasnya dengan fitnah dan maki maki, Namun demikian Rosul tidak marah sama sekali,padahal beda agama,beda suku bangsa dan beda status.

Kalau saja perilaku semacam ini dihidupkan lagi,orang jawa menyiapkan kendi kendi dipinggir pinggir jalan dengan isi air tawar yang sudah dimasak,sehingga siapapun pejalan kaki yang lewat dapat minum dengan gratis dan nikmat,tidak seperti sekarang ini air putih mahalnya melebihi bensin dan susu itu sendiri.seandainya perilaku Isa yang menyebuhkan orang Kusta dan menyembuhkan orang buta,dan orang lumpuh di aplikasikan dalam sehari hari,padahal kita tahu yang disebuhkan Isa bukan bangsanya, bukan golongan tidak seagama,tetapi memiliki iman yang sama kepada Allah saja.

Tetapi budaya jawa,budaya kesalehan agama budaya kesalehan sosial itu kini terancam dan nampaknya pemuka agama dan penganutnya belum siap untuk membela dan mempertahankan apa yang disebut dengan Ruh.Agama.sehingga jangankan hidup rukun dengan temen yang berbeda agama,yang seagamapun saling cakar cakaran.Setiap saat dilakukan dialog antar agama,tetapi yang terjadi adalah kemunafikan kedua belah fihak.Karena dihadapan kolega ngomong anu didepan umat dan jemaatnya ganti ngomong itu.


Rawan :

Kondisi demikian ini terbaca dengan gamblang oleh musuh musuh tuhan,baik yang berupa setan benbentuk iblis dan jin atau yang berujud manusia,mereka sekarang mulai mencengkeram negeri ini.Negeri yang semua agama dapat di semaikan kecambah kedamaian ini mulai tumbuh wereng dan virus yang mematikan.

Virus yang akan menghancurkan kesalehan sosial,virus yang akan menjebak bait Allah ini menjadi pemburu daging busuk,sebagaimana diucapokan Daud atau David,dunia ini adalah sampah,daging busuk,ketika engkau memalingkan wajahmu kepada dunia,maka engkau akan menjadi serigala yang berebut daging busuk.Engkau tidak akan menemui Allah,karena yang suci hanya dapat ditemui oleh yang menyuscikan hatinya dan tidak terjebak oleh darah dan daging.Maka makamkan dfirimu dalam kuburan kekosongan.


Untukmu Gus Dur dan Om Frans Seda
juga DR Hary Chan Silalahi dan Kang Bondan




Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar