Oleh : Moh Noor Al Azam
Tidak.... tidak... tulisan ini tidak akan membahas tentang kiamat yang diramalkan akan terjadi pada tahun 2012 seperti judul di atas. Tulisan ini pun juga tidak akan membahas tentang film 2012 yang kontroversial tersebut. Namun tulisan ini akan mengetengahkan secara ilmiah 'kiamat kecil' internet protocol (IP) yang akan terjadi pada tahun 2012 kecuali kita segera bertindak!!!
Kiamat Kecil? Ya... Kiamat Kecil
Seperti diketahui, saat internet ini ada sampai saat anda menggunakannya untuk membaca tulisan ini, kita menggunakan IP versi 4 -atau lebih yang dikenal dengan IPv4, yang menggunakan data selebar 32 bit.
Dengan lebar data 32 bit itulah kemudian kita mengenal IP Address sebagai 4 buah angka dari angka 0 (nol) sampai 255 yang dipisahkan dengan titik (.). Dengan 32 bit ini, IPv4 dapat mengalamatkan paling banyak 2^32 (baca: dua pangkat tiga puluh dua) buah perangkat. Atau paling banyak sejumlah 4.294.967.296 buah perangkat aktir di internet. Perangkat di sini bisa berupa komputer, notebook, server, router, printer, HP atau apapun yang terkoneksi ke jaringan global TCP/IP.
Mengapa masih harus disebutkan “paling banyak”? Karena secara teknis ada IP-IP yang tidak dapat digunakan sebagai alamat IP di dalam jaringan TCP/IP. Juga ada IP-IP yang secara internasional sudah dinyatakan sebagai IP yang tidak dapat dilakukan routing di global Internet namun dapat digunakan sebagai sebuah IP lokal. Jadi jumlah perangkat yang dapat online di jaringan global Internet sebenarnya lebih kecil dari jumlah di atas.
Karena perkembangan internet yang booming akhir-akhir ini, Geoff Houston, salah seorang senior analysis di APNIC (Asia Pacific Network Information Center, http://www.apnic.net) mengatakan bahwa sisa alokasi IPv4 di IANA (Internet Assigned Numbers Authority, http://www.iana.org) diperkirakan akan habis pada tahun 2010 atau tahun depan!!! Kemudian IPv4 itu akan habis pada pada tahun 2011 untuk tingkat regional dan diperkirakan pada tahun 2012 akan habis pada tingkat nasional.
Padahal IPv4 itu habis, pengguna internet terus akan bertambah. Karena berdasarkan data di Internet Usage Statistics (http://www.internetworldstats.com/stats.htm) data terakhir menunjukkan hanya 25% dari populasi dunia yang terjangkau oleh internet. Artinya masih butuh sekitar 3 kali jumlah IP yang sudah digunakan saat ini agar seluruh populasi dunia terkoneksi dengan internet.
Network Address Translation
Benar.... NAT atau Network Address Translation adalah salah satu cara untuk menghindari kekurangan IPv4 ini. Bahkan saat ini pun, anda mungkin sedang menggunakan IP yang di-NAT. Coba lihat apakah IP yang anda gunakan 192.168.xxx.xx atau 10.xxx.xxx.xxx atau 172.16.xxx.xx sampai 172.31.xxx.xxx? Jika benar, maka anda pasti sedang menggunakan NAT untuk membaca opini ini.
Teknisnya, NAT ini menggandakan 1 IP Address menjadi maksimal 65.535 IP yang baru. Cukup ampuh digunakan untuk koneksi di sisi client, tapi tetap NAT tidak akan bisa menggantikan kebutuhan IPv4 yang live di Internet.
Selain itu, meski dapat digunakan untuk koneksi client, ada aspek-aspek security yang 'sedikit' dikorbankan -karena pada dasarnya beberapa client itu di Internet terlihat sebagai sebuah client saja.
IPv6
Kesadaran akan habisnya IPv4 ini sudah semenjak lama disadari oleh para ahli. Mereka kemudian membuat sebuah konsep IP baru yang diberi nama IPv6.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memuat 32 bit, IPv6 memuat 4 kali IPv4 atau sebesar 128 bit. Atau bila diberupakan alamat IP, IPv6 dapat memuat sebesar 2 ^ 128 (dibaca: dua pangkat seratus dua puluh depalan) atau sama dengan 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 buah IP Address!!!
Selain dari segi jumlah IP Address-nya, ada perbaikan-perbaikan yang ditanamkan langsung dalam konsep IPv6 yang tidak ada dalam IPv4. Contohnya dari segi security, pada IPv4 bisa dikatakan tidak ada security sama sekali maka di IPv6, IP-Sec dilakukan secara integral di dalamnya. Dari segi routing, IPv6 memiliki efesiensi routing yang sangat dibutuhkan untuk aplikasi mobile.
Is It Compatible?
Sayangnya koq tidak!!! IPv4 dan IPv6 adalah dua network yang terpisah satu dengan yang lainnya. Jadi kita harus benar-benar berpindah bila ingin menggunakan keuntungan-keuntungan dari IPv6.
Saat ini yang paling banyak berkembang adalah network IPv4. Tentu saja hal ini karena IPv4 adalah standar komunikasi TCP/IP saat ini dan sudah menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Namun pada saatnya nanti, network IPv4 akan berhenti berkembang karena habisnya IP Address seperti cerita di atas. Saat itulah, IPv6 akan berkembang pesat dan perkembangannya akan melebihi kecepatan penetrasi IPv4 sebelumnya.
Tapi bukan manusia kalau tidak banyak akal bukan??? Saat kita menggunakan salah satu konsep IP tersebut (IPv4 atau IP v6), kita bisa menjangkau server-server di konsep IP yang lain dengan menggunakan NAT.
Namun perlu diingat, namanya menggunakan translator tentu tidak semulus bila kita sendiri yang berhubungan secara langsung. Nah.... kalau memang sama-sama menggunakan translator-nya kenapa tidak langsung saja kita menggunakan IPv6 dalam jaringan kita??
Memang 'kiamat' IPv4 ini masih cukup lama. Kita juga masih bisa 'sedikit' mengakali 'kiamat'-nya IPv4 dengan NAT untuk sementara waktu. Namun penggunaan IPv6 adalah keniscayaan!!! Suatu saat, semua perangkat di Internet akan menggunakan IPv6 sebagai dasar komunikasinya.
Tapi tidaklah berlebihan bila saya mengutip para ahli agama: “Kita harus bersiap-siap menjemput kiamat”. Meski mungkin “kiamat” bisa terjadi pada tahun 2012 atau mungkin lebih lama lagi, tapi tidak ada jaminan bahwa “kiamat” tidak akan terjadi lebih cepat. Semakin cepat penetrasi Internet dilakukan, akan semakit cepat “kiamat” IPv4 ini akan terjadi. Jadi.... bersiap-siaplah. Semoga bermanfaat.(mna/ipg)
MOH NOOR AL AZAM,
Branch Manager RADNET Surabaya, juga Koordinator Wilayah APJII Jatim dan aktif di Kelompok Linux Arek Suroboyo.
Email:me@noorazam.web.id
Sumber : suarasurabaya.net
Seperti diketahui, saat internet ini ada sampai saat anda menggunakannya untuk membaca tulisan ini, kita menggunakan IP versi 4 -atau lebih yang dikenal dengan IPv4, yang menggunakan data selebar 32 bit.
Dengan lebar data 32 bit itulah kemudian kita mengenal IP Address sebagai 4 buah angka dari angka 0 (nol) sampai 255 yang dipisahkan dengan titik (.). Dengan 32 bit ini, IPv4 dapat mengalamatkan paling banyak 2^32 (baca: dua pangkat tiga puluh dua) buah perangkat. Atau paling banyak sejumlah 4.294.967.296 buah perangkat aktir di internet. Perangkat di sini bisa berupa komputer, notebook, server, router, printer, HP atau apapun yang terkoneksi ke jaringan global TCP/IP.
Mengapa masih harus disebutkan “paling banyak”? Karena secara teknis ada IP-IP yang tidak dapat digunakan sebagai alamat IP di dalam jaringan TCP/IP. Juga ada IP-IP yang secara internasional sudah dinyatakan sebagai IP yang tidak dapat dilakukan routing di global Internet namun dapat digunakan sebagai sebuah IP lokal. Jadi jumlah perangkat yang dapat online di jaringan global Internet sebenarnya lebih kecil dari jumlah di atas.
Karena perkembangan internet yang booming akhir-akhir ini, Geoff Houston, salah seorang senior analysis di APNIC (Asia Pacific Network Information Center, http://www.apnic.net) mengatakan bahwa sisa alokasi IPv4 di IANA (Internet Assigned Numbers Authority, http://www.iana.org) diperkirakan akan habis pada tahun 2010 atau tahun depan!!! Kemudian IPv4 itu akan habis pada pada tahun 2011 untuk tingkat regional dan diperkirakan pada tahun 2012 akan habis pada tingkat nasional.
Padahal IPv4 itu habis, pengguna internet terus akan bertambah. Karena berdasarkan data di Internet Usage Statistics (http://www.internetworldstats.com/stats.htm) data terakhir menunjukkan hanya 25% dari populasi dunia yang terjangkau oleh internet. Artinya masih butuh sekitar 3 kali jumlah IP yang sudah digunakan saat ini agar seluruh populasi dunia terkoneksi dengan internet.
Network Address Translation
Benar.... NAT atau Network Address Translation adalah salah satu cara untuk menghindari kekurangan IPv4 ini. Bahkan saat ini pun, anda mungkin sedang menggunakan IP yang di-NAT. Coba lihat apakah IP yang anda gunakan 192.168.xxx.xx atau 10.xxx.xxx.xxx atau 172.16.xxx.xx sampai 172.31.xxx.xxx? Jika benar, maka anda pasti sedang menggunakan NAT untuk membaca opini ini.
Teknisnya, NAT ini menggandakan 1 IP Address menjadi maksimal 65.535 IP yang baru. Cukup ampuh digunakan untuk koneksi di sisi client, tapi tetap NAT tidak akan bisa menggantikan kebutuhan IPv4 yang live di Internet.
Selain itu, meski dapat digunakan untuk koneksi client, ada aspek-aspek security yang 'sedikit' dikorbankan -karena pada dasarnya beberapa client itu di Internet terlihat sebagai sebuah client saja.
IPv6
Kesadaran akan habisnya IPv4 ini sudah semenjak lama disadari oleh para ahli. Mereka kemudian membuat sebuah konsep IP baru yang diberi nama IPv6.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memuat 32 bit, IPv6 memuat 4 kali IPv4 atau sebesar 128 bit. Atau bila diberupakan alamat IP, IPv6 dapat memuat sebesar 2 ^ 128 (dibaca: dua pangkat seratus dua puluh depalan) atau sama dengan 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 buah IP Address!!!
Selain dari segi jumlah IP Address-nya, ada perbaikan-perbaikan yang ditanamkan langsung dalam konsep IPv6 yang tidak ada dalam IPv4. Contohnya dari segi security, pada IPv4 bisa dikatakan tidak ada security sama sekali maka di IPv6, IP-Sec dilakukan secara integral di dalamnya. Dari segi routing, IPv6 memiliki efesiensi routing yang sangat dibutuhkan untuk aplikasi mobile.
Is It Compatible?
Sayangnya koq tidak!!! IPv4 dan IPv6 adalah dua network yang terpisah satu dengan yang lainnya. Jadi kita harus benar-benar berpindah bila ingin menggunakan keuntungan-keuntungan dari IPv6.
Saat ini yang paling banyak berkembang adalah network IPv4. Tentu saja hal ini karena IPv4 adalah standar komunikasi TCP/IP saat ini dan sudah menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Namun pada saatnya nanti, network IPv4 akan berhenti berkembang karena habisnya IP Address seperti cerita di atas. Saat itulah, IPv6 akan berkembang pesat dan perkembangannya akan melebihi kecepatan penetrasi IPv4 sebelumnya.
Tapi bukan manusia kalau tidak banyak akal bukan??? Saat kita menggunakan salah satu konsep IP tersebut (IPv4 atau IP v6), kita bisa menjangkau server-server di konsep IP yang lain dengan menggunakan NAT.
Namun perlu diingat, namanya menggunakan translator tentu tidak semulus bila kita sendiri yang berhubungan secara langsung. Nah.... kalau memang sama-sama menggunakan translator-nya kenapa tidak langsung saja kita menggunakan IPv6 dalam jaringan kita??
Memang 'kiamat' IPv4 ini masih cukup lama. Kita juga masih bisa 'sedikit' mengakali 'kiamat'-nya IPv4 dengan NAT untuk sementara waktu. Namun penggunaan IPv6 adalah keniscayaan!!! Suatu saat, semua perangkat di Internet akan menggunakan IPv6 sebagai dasar komunikasinya.
Tapi tidaklah berlebihan bila saya mengutip para ahli agama: “Kita harus bersiap-siap menjemput kiamat”. Meski mungkin “kiamat” bisa terjadi pada tahun 2012 atau mungkin lebih lama lagi, tapi tidak ada jaminan bahwa “kiamat” tidak akan terjadi lebih cepat. Semakin cepat penetrasi Internet dilakukan, akan semakit cepat “kiamat” IPv4 ini akan terjadi. Jadi.... bersiap-siaplah. Semoga bermanfaat.(mna/ipg)
MOH NOOR AL AZAM,
Branch Manager RADNET Surabaya, juga Koordinator Wilayah APJII Jatim dan aktif di Kelompok Linux Arek Suroboyo.
Email:me@noorazam.web.id
Sumber : suarasurabaya.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar