Cari di Blog ini

Translate

Gunakan Ctrl+F untuk mencari kata dalam halaman ini

Rabu, 18 Agustus 2010

Pidato Nabi Menjelang Ramadlan

Oleh: Dr. KH. A. Mustofa Bisri


Sahabat Salman r.a. menceritakan, bahwa Rasulullah saw. pernah berpidato di depan para sahabat pada hari terakhir bulan Sya'ban. Rasulullah antara lain bersabda:

"Wahai orang-orang, telah datang kepada kalian Bulan Agung, bulan penuh berkah dimana di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan dimana Allah mewajibkan puasa dan mengajurkan jungkung, melakukan ibadah sunnah di malam harinya.

Barangsiapa melakukan pendekatan diri kepada Allah di dalam bulan ini dengan mengerjakan sesuatu perbuatan baik atau menunaikan suatu kewajiban, maka sama halnya dengan menunaikan tujuhpuluh kewajiban di saat-saat lain. Bulan ini adalah bulan bersabar, sedangkan bersabar pahalanya adalah surga. Bulan ini adalah bulan kebersamaan. Bulan dimana rezeki orang Mukmin bertambah; barangsiapa memberi buka kepada orang yang berpuasa, berarti melebur dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka, dan orang yang memberi buku itu sendiri mendapatkan pahala yang sama, tanpa kurang sedikit pun."

Para sahabat berkata, "Tidak semua kita mampu menyediakan buka bagi orang yang berpuasa."

Nabi pun bersabda,"Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka, meskipun hanya dengan sebuah kurma, seteguk air, atau hanya secicipan susu. Bulan ini adalah bulan yang awalnya merupakan rahmat, tengahnya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka; barangsiapa meringankan beban buruhnya di bulan ini, Allah akan mengampunimya dan membebaskannya dari api neraka.

Maka perbanyaklah, di bulan ini, melakukan empat hal; dua diantaranya akan membuat Tuhan kalian ridha dan dua hal lainnya merupakan kebutuhan yang tak dapat kalian abaikan. Dua hal yang membuat Tuhan kalian ridha ialah bersyahadat – tak ada Tuhan selain Allah – dan beristighfar, memohon ampun kepada-Nya. Sedangkan dua lainnya yang tak dapat kalian abaikan ialah: memohon surga kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya dari api neraka.

Barangsiapa membuat kenyang seseorang yang berpuasa di bulan ini, Allah akan memberinya minum dari telagaku, minuman yang membuatnya tak akan kehausan selamanya."

Itulah sabda Rasul pembawa syariat Islam – termasuk puasa di bulan Ramadhan ini – dari Allah
Kiranya saya tidak perlu lagi memberi komentar atau penjelasan kecuali barangkali memberitahukan – sebahai amanat an-naqli dan tanggung jawab ilmiah dalam penulikan sabda Nabi – bahwa sabda Nabi itu saya dapat dan saya terjemahkan dari salah satu kitab Syeikh Abdul Qadir al-Jailani al-Baghdady yang terkenal, Al-Ghinyah. Ilmuan yang termasyhur sebagai wali Allah itu menuturkan dalam kitabnya tersebut, bahwa dia mendapat cerita tentang pidato Nabi itu dari Abu Nashr. Abu Nashr dari ayahnya dan ayahnya ini dari Ibn al-Faris. Ibn al-Faris dari Abu Hamid dari Muhammad bin al-Jaludi an-Naisabury. Abu Hamid dari Muhammad bin Ishaq. Ibn Ishaq dari Ibn Khuzaimah. Ibn Khuzaimah dari Ibn Hajar as-Sa'di dari Yusuf bin Ziyad. Tusuf dari Hamam bin Yahya. Hamam dari Ali bin Zaid bin Jad'an. Ali dari tokoh tabi'in terkenal, sa'd bin al-Musayyab. Dan Sa'd sendiri dari dahabat Salman r.a.

KH. Dr. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

Dari buku Pesan Islam Sehari-hari: Ritus Zikir dan Gempita Ummat, Risalah Gusti, 1997

Sumber : pratikno.ananto@gmail.com



Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar